Ads (728x90)

z


Selasa, 27 November 2012
Amos 5:18-27
Judul: Salah sangka
Kita pasti menanti-nantikan hari yang kita asosiasikan dengan sesuatu yang menyenangkan. Hari ulang tahun menyenangkan karena kerap diasosiasikan dengan banyak kado, pesta, dan kebersamaan dengan orang-orang terdekat. Hari ulang tahun tidak akan dinanti-nantikan jika hari tersebut diasosiasikan dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, bahkan menakutkan sehingga detik-detik menjelang hari ulang tahun bisa menjadi sesuatu yang akan ditunda dan dihindari.

Bagi rata-rata orang Israel di zaman nabi Amos, Hari Tuhan adalah hari yang dinanti-nantikan dan mendatangkan kelegaan. Mengapa demikian? Karena di hari itulah Allah akan menyatakan kekuasaan-Nya dan membela Israel dari semua musuh mereka. Karena itulah mereka menginginkan agar hari Tuhan segera datang (18). Mereka yakin bahwa mereka benar karena rajin dan setia melakukan berbagai ritus ibadah yang mereka sangka niscaya membuat Allah berpihak kepada mereka. Namun, Allah justru membenci ibadah mereka (21-23), yang disertai dengan aksi penindasan terhadap orang-orang yang lemah. Walaupun Israel beribadah kepada Allah, ibadah itu tidak dilakukan secara eksklusif (26). Padahal, Allah lebih menghendaki supaya keadilan ditegakkan (24) dan kehidupan umat menunjukkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itulah, hari Tuhan takkan sama dengan yang disangka Israel, karena justru akan mendatangkan celaka dan penghukuman (18, 27).

Nas ini memperingatkan kita bahwa kita dinilai berdasarkan standar kebenaran Allah dan bukan standar kita sendiri. Jika kita bergantung pada standar kita sendiri, kita sesungguhnya sedang mengundang hukuman Allah. Jangan pernah samakan begitu saja pandangan teologi kita dengan kehendak dan keinginan Allah bagi hidup kita. Semua itu hanya alat bantu bagi kita untuk mengenal secara pribadi, berdasarkan firman-Nya, apa yang sebenarnya Ia kehendaki untuk berlaku di dalam kehidupan kita. Kita tidak dipanggil untuk taat kepada apa yang kita sangka benar, tapi untuk taat kepada Allah yang kita kenal di dalam Kristus Yesus.

Post a Comment