Ads (728x90)

z


Jumaat, 16 November 2012

Amos 2:1-5

Judul: Hindari dendam, pegang perintah Tuhan
Pernahkah Anda melihat akibat dendam kesumat? Orang itu akan selalu mencari jalan untuk melampiaskan dendamnya. Akibat dendam, manusia bisa bertindak tidak masuk akal dan kejam. Hal itu terjadi pada orang Moab yang begitu dendam terhadap orang Edom (bdk. 2Raj 3:26-27) hingga membakar tulang-tulang raja Edom menjadi kapur (1). Suatu tindakan yang sama sekali tidak menghargai musuh. Dari sekian banyak dosa orang Moab itu, dendam merupakan hal yang paling merusak sikap hidup bangsa itu. Tuhan membenci sikap dendam. Tuhan meminta pertanggungjawaban orang Moab atas dosanya karena Ia adalah Tuhan yang berdaulat.

Lebih lagi dosa bangsa Yehuda. Sebagai bangsa pilihan Tuhan, perbuatan mereka bertolak belakang dengan jati diri mereka. Tindakan mereka seperti bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan dengan menyembah alah-alah lain (4). Mereka telah mengkhianati Tuhan dan perjanjian-Nya. Tuhan marah atas mereka dan menjatuhkan hukuman pada seluruh kerajaan Yehuda yang dimulai dari istana raja di Yerusalem. Berita penghukuman terhadap Yehuda, disatu sisi merupakan pernyataan keadilan Allah. Allah tidak hanya menghakimi bangsa-bangsa di sekitar Israel yang jahat, umat-Nya pun tidak luput dari tuntutan-Nya agar hidup benar di hadapan-Nya. Di sisi lain, ini strategi Amos untuk menarik perhatian Israel, saudara Yehuda. Ada permusuhan di antara keduanya, sehingga kita bisa membayangkan Israel berseru dan bersorak, "Memang pantas Yehuda dihukum!"

Ada dua peringatan bagi kita, yaitu agar kita tidak menyimpan dendam terhadap orang lain dan menyimpan berhala. Dengan menyimpan dendam, kita sebenarnya menolak pimpinan Roh Kudus dalam hidup kita. Kita harus memiliki sikap waspada sebab banyak sekali hal di sekitar kita dapat menggantikan posisi Tuhan. Ilah modern yang siap menduduki posisi utama dalam hidup kita seperti uang, pekerjaan, kekuasaan, dll. Sikap waspada hanya dapat kita peroleh dengan hidup berdasarkan pimpinan Roh Kudus. Bacalah firman Tuhan setiap hari agar kita senantiasa dipimpin-Nya.

Post a Comment