Ads (728x90)

z


Jumaat, 26 Oktober 2012

Yesaya 24:1-23

Judul: Tuhan, Raja umat manusia
Yesaya telah menerangkan pada pasal 13-23 bahwa dosa sudah mengakar di antara bangsa-bangsa, termasuk Yehuda dan Israel yang seharusnya menjadi terang bagi dunia ini. Maka pada pasal 24-27, Tuhan menyatakan akan membuat perubahan besar, dengan mengembalikan bangsa Israel pada keadaan semula.

Dahulu Tuhan yang menjadi Raja atas umat-Nya, tetapi umat-Nya telah menjauh dari-Nya (5). Untuk mengembalikan keadaan pada posisi semula, Tuhan akan menghancurkan bumi ini. Gaung kehancuran telah dinyatakan melalui ucapan Ilahi kepada bangsa-bangsa.

Pasal 24 menguraikan pelaksanaan hukuman Tuhan. Hukuman tersebut diuraikan dengan gambaran yang sangat mengerikan. Secara fisik, bumi dihancurkan (tandus; 1, 3; 19-20), bahkan semesta alam ikut gemetar (23). Efek dari semua itu, segala bangsa akan terkena dampaknya, baik rakyat, pemimpin agama (2), maupun para raja ( 21-22). Tidak ada lagi sukacita di dalamnya. Yang ada hanyalah ketakutan dan kengerian (4-16). Namun, di tengah situasi demikian, muncul pujian kepada Tuhan yang dikumandangkan (14-16a). Pujian ini menyatakan bahwa penghukuman Tuhan bukan untuk membinasakan, melainkan membawa bangsa Israel pada pertobatan yang sesungguhnya.

Hukuman Tuhan memiliki tujuan agar umat Israel menyadari, bahwa Tuhan semesta alam adalah Raja. Dia adalah Raja bagi seluruh Israel dan umat manusia. Dia berkuasa atas segenap ciptaan-Nya dari awal hingga akhir. Sebagai umat Tuhan, kita jangan ragu atas kuasa-Nya dalam hidup kita.

Hukuman Tuhan juga mengingatkan kita bahwa Dia memang Raja dalam kehidupan manusia. Tuhan memiliki hak mutlak terhadap hidup kita. Jangan biarkan kuasa, ambisi, materi, maupun pribadi tertentu mengendalikan dan menguasai hidup kita.

Sebagai umat yang sudah ditebus oleh Tuhan, kita sangat layak menghambakan diri kepada-Nya bukan kepada yang lain. Kita juga patut menyerahkan segala kehidupan kita kepada Tuhan karena Dia adalah Tuhan dan Raja kita.

Post a Comment