Ads (728x90)

z


Sabtu, 24 November 2012
Amos 5:7-13
Judul: Allah berpihak, demi keadilan
Kadang orang sering salah paham: sikap adil disamakan dengan sikap tidak berpihak. Contoh, seorang hakim dianggap harus bersikap netral dan tidak memihak demi keadilan. Padahal, sang hakim justru baru bersikap adil jika ia berpihak pada nilai-nilai kebenaran sebagai dasar dari eksistensi hukum. Jika ia hanya mementingkan argumentasi legal mana yang kuat di tengah persidangan, keadilan belum tentu ditegakkan. Bisa saja yang dimenangkan justru mereka yang sanggup membayar sepasukan pengacara kelas atas. Sementara, mereka yang hanya mengandalkan bantuan hukum pro bono (sukarela) harus berpuas diri dengan peluang yang minim.

Demi keadilan, Allah pun berpihak. Bukan kepada Israel, tetapi kepada mereka yang terpinggirkan di tengah masyarakat Israel yang sedang sejahtera dan mapan. Orang-orang yang terpinggirkan, seperti "orang lemah" (11) dan "orang miskin" (12) berada dalam posisi tertindas. Orang Israel justru membenci orang yang bertugas sebagai penjaga keadilan (10). Mengapa Israel berlaku begitu? Karena mereka jahat (12-13) dan melecehkan keadilan dan kebenaran (7). Allah, dengan kemahakuasaan-Nya, bangkit melawan mereka dan memihak orang-orang tertindas. Allah Israel adalah pembela orang-orang yang terpinggirkan dan diperlakukan tidak adil. Pelaku penindasan sebenarnya sedang melawan Allah sendiri.

Sebagaimana Allah, kita pun harus berpihak, demi keadilan. Umat Allah sejati niscaya berpihak kepada mereka yang dibela Allah. Salah satu hal yang paling mendesak saat ini adalah memilih pemimpin negara dan daerah yang memperhatikan orang-orang yang terpinggirkan. Pilihlah pemimpin yang benar-benar punya hati dan kesungguhan untuk melaksanakan program-program yang pro-rakyat, mulai dari jaminan kesehatan, pendidikan murah dan berkualitas bagi semua penduduk, layanan birokrasi yang singkat dan bebas korupsi, serta banyak lagi. Jangan pilih mereka yang lebih membela kepentingan para pemodal, yang gemar gusur sana-sini demi "pembangunan". Allah niscaya menghukum pemimpin seperti ini.

Post a Comment