Ads (728x90)

z


Sabtu, 17 November 2012

Amos 2:6-16

Judul: Ketidaktaatan menghasilkan kejahatan
Pada zaman lampau, banyak kota dibangun dengan dikelilingi tembok yang tinggi dan tebal dilengkapi pintu gerbang yang kuat dan kokoh. Sasaran pertama bila musuh menyerang adalah meruntuhkan atau berupaya membuka pintu gerbang kota itu. Bila pintu terbuka maka kekalahan sudah di depan mata dan kemenangan ada pada pihak musuh.

Dalam hidup, ketidaktaatan diibaratkan seperti pintu gerbang kota yang terbuka artinya musuh atau si jahat dapat leluasa masuk ke dalam hidup kita. Amos memperlihatkan ketidaktaatan Israel yang diawali dengan penolakan terhadap nabi untuk bernubuat (12). Padahal Tuhan menyediakan banyak nabi agar firman-Nya dapat sampai kepada seluruh bangsa. Mereka melecehkan juga para nazir Tuhan dengan menyuruh minum anggur yang sebenarnya menjadi pantangan para nazir.

Ketidaktaatan itu membuat pandangan bangsa Israel buta dan melupakan pekerjaan Tuhan di masa lampau seperti: mengalahkan musuh sehingga mereka dapat hidup tenang dan menuntun perjalanan mereka keluar dari perbudakan Mesir (9-10). Ketidaktaatan mereka mengakibatkan kehidupan mereka yang buta akan sesamanya terutama orang miskin dan tidak menghargai kekudusan Allah (6-7). Betapa rusak kehidupan bangsa pilihan Tuhan itu.

Berita penghakiman atas Israel ini sengaja diletakkan sesudah berita penghakiman terhadap 6 bangsa nonIsrael dan bangsa Yehuda. Hal ini sekali lagi menunjukkan keadilan Allah. Siapa yang berdosa, dia yang harus menerima hukuman.

Kita hidup pada zaman yang begitu banyak tantangan dan godaan bagi iman kita. Jika sekali saja kita tidak menaati firman Tuhan, maka itu akan menjadi pintu masuk bagi Iblis untuk menyerang lebih dalam kehidupan kita. Iblis akan membuat hidup kita rusak karena penuh dosa. Kita mungkin dapat menyebut diri orang Kristen, tetapi perbuatan kita berlawanan dengan jati diri kita sebagai pengikut Kristus. Mari, segera datang kepada Tuhan mohon pengampunan-Nya. Awali hidup kita dengan ketaatan kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh setia membaca firman Tuhan.

Post a Comment