Ads (728x90)

z


Khamis, 25 Oktober 2012

Yesaya 23:1-18

Judul: Hukuman, pertobatan, dan pemulihan
Menutup rangkaian berita penghukuman pasal 13-23 ini, Yesaya memberitakan ucapan Ilahi bagi Tirus dan Sidon yang membangun koalisi besar melawan Asyur.

Tirus adalah pusat perdagangan Fenisia di pantai timur Laut Tengah yang merupakan urat nadi perdagangan Timur Tengah kuno. Jalur perdagangan Eropa, Asia, dan Afrika bermuara di kota ini. Warga kotanya kaya, jahat, dan sombong. Perdagangan yang mereka lakukan menggunakan cara-cara yang tidak jujur, disertai dengan perbuatan asusila demi memperoleh kekayaan dari negeri lain.

Istilah "saudagar Sidon" adalah para penduduk pesisir negeri Fenisia. Pemakaian nama Tirus dan Sidon ditujukan untuk seluruh kekuasaan Siro-Fenisia yang meliputi kawasan Laut Tengah sampai ke Spanyol. Siro-Fenisia merupakan penguasa bahari yang sombong dan jahat.

Oleh karena dosa persundalan, kesombongan, dan cara-cara yang tidak jujur dalam menguasai perekonomian itulah, maka Tuhan menegur Siro-Fenisia dengan hukuman selama tujuh puluh tahun (15). Ini merupakan hukuman Tuhan. Bangsa Asyur akan mengalahkan mereka, kemudian Babel (Kasdim, 13) dan akan menjadikan negeri mereka menjadi tempat kediaman bagi "binatang-binatang buas berkeliaran". Artinya negeri mereka sudah tidak dapat dihuni dan tidak aman lagi. Jalur perdagangan mereka akan mati dan tentu mengakibatkan banyak kerugian bagi dunia perdagangan dan lalu lintas antar bangsa.

Pemberian hukuman memiliki tujuan agar yang dihukum bertobat. Setelah tujuh puluh tahun berlalu akan terjadi sebuah pembaruan. Hukuman dan kasih Allah selalu berjalan bersama.

Rangkaian nubuat penghukuman bangsa-bangsa sudah selesai. Kita belajar bahwa selama penghukuman masih diberikan di muka bumi ini, anugerah keselamatan juga masih dicurahkan. Jangan biarkan hati kita menjadi beku dan keras karena penghukuman yang terjadi atas hidup kita. Namun, sebaiknya kita bertobat dan segera datang kepada Tuhan.

Post a Comment